Sesuatu kasus yang realitasnya terbukti "Salah", akan berubah menjadi "Benar". Demikianlah sebaliknya, sesuatu kasus yang realitasnya "Benar", tapi hal itu akan bisa berubah menjadi "Salah". Apa yang menyebabkannya, dimana letak kesalahannya yang perlu di "Setting" ulang? Apakah kasus seperti ini adakah di Nias Selatan? dikalangan manakah sering terjadi hal-hal seperti ini? apakah kalangan masyarakat atau para pemimpin masyarakatnya? atau diantara para wakil Rakyatnya?? Mari kita telusuri bersama dan menemukan bagian-bagian yang perlu di Setting ulang di Nias Selatan demi kemajuan daerah kita.
